Cobalah sesekali iseng membongkar bagian belakang ponsel
atau laptopmu dan perhatikan baterainya. Jika pada bateraimu tertera
Lithium-Ion atau Li-Ion, kamu termasuk orang yang beruntung. Hah? Kok bisa? Ya,
karena baterai jenis itu merupakan baterai yang tergolong baru. Tentu saja ini
artinya banyak kelebihan yang kamu dapat daripada baterai jenis lama, meskipun
pasti ada kekurangannya juga sih.
Mari kita tengok dahulu bahan pembuatnya. Sesuai namanya,
baterai jenis ini menggunakan bahan yang mengandung lithium sebagai katoda dan
karbon sebagai anodanya. (Apa itu katoda dan anoda? Kamu bisa membaca di
artikel sebelumnya tentang cara kerja baterai). Kedua bahan tersebut tergolong
ringan, sehingga menyebabkan baterai ponsel atau laptopmu tidak begitu berat.
Lalu, apa saja kelebihan baterai Li-ion ini dibandingkan
baterai lama selain bobotnya yang lebih ringan? Hmm, pernah dengar mitos bahwa
kamu harus mengosongkan bateraimu sampai benar-benar habis untuk dapat mengisi
ulang? Baterai jenis lama, misalnya yang menggunakan bahan nikel, memang
memiliki memory effect yang menyebabkan ia harus diperlakukan seperti itu. Jika
tidak diisi dari kosong sampai penuh, misalnya hanya sampai 75%, selanjutnya
baterai akan menganggap kapasitasnya hanya 75% itu. Akibatnya, baterai itu
tidak akan bisa lagi diisi sampai 100%. Namun, baterai Li-ion tidak lagi
memiliki memory effect, sehingga tidak perlu mengosongkan kapasitas baterai
untuk mengisi ulang.
Bahkan, terlalu sering mengosongkan kapasitas baterai
Li-ion bisa menyebabkan ia rusak, lho. Selain itu, baterai jenis ini mampu
bertahan sampai ratusan siklus charge-discharge. Satu siklus charge-discharge
adalah kondisi dari kapasitas penuh, kemudian digunakan sampai merasa perlu di
charge lagi.
Meski demikian, ternyata baterai jenis ini sangat sensitif
terhadap panas.
Jika suhunya terlalu tinggi, baterai dapat meledak! Wah bahaya
juga ya. Untunglah baterai Li-ion saat ini sudah dilengkapi dengan sirkuit yang
dapat mencegah baterai dari kondisi yang terlalu panas. Saat suhu baterai sudah
terlalu panas, sirkuit ini akan memutus aliran arus sampai suhunya normal
kembali. Meski demikian, kita harus tetap berhati-hati dengan suhu baterai
kita. Selain itu, umumnya umur baterai ini hanya bertahan 2-3 tahun, bahkan
dalam kondisi tidak digunakan sekalipun. Jadi, jangan kaget jika 2 atau 3 tahun
lagi bateraimu sudah minta diganti.
Posting Komentar