KOMPAS.com — Microsoft sangat mengharapkan sistem operasi
ponsel pintarnya, Windows Phone, diadopsi oleh banyak produsen ponsel. Hal ini
dilakukan untuk membangun ekosistem, menyediakan beragam pilihan ponsel Windows
Phone di pasar.
Untuk merealisasikan misi itu, Microsoft dilaporkan rela
membayar sejumlah uang kepada produsen ponsel untuk biaya promosi, penelitian,
dan pengembangan. Menurut Eldar Murtazin dari Mobile-Review, Microsoft rela
membayar ke Samsung sebesar 1,2 miliar dollar AS, ke Sony 500 juta dollar AS,
dan Huawei 600 juta dollar AS.
Selain itu, Microsoft juga memberi 300 juta dollar AS kepada
produsen ponsel lain.
Microsoft tidak memberi pernyataan resmi tentang kabar itu.
Namun, Kepala Komunikasi Microsoft Frank X Shaw merespons lewat sebuah kicauan
di akun Twitter-nya. Ia mempertanyakan data yang diungkap Murtazin, dan
mengatakan bahwa semua angka tersebut tidak akurat.
Microsoft selama ini menjalin hubungan eksklusif dengan
Nokia untuk membuat Windows Phone. Berdasarkan rumor yang beredar, Microsoft
membayar 1 miliar dollar AS per tahun kepada Nokia.
Langkah ini tidak sia-sia. Nokia begitu setia dan menjadi
produsen ponsel Windows Phone terbesar di dunia dengan pangsa pasar 90 persen
pada Desember 2013, hingga akhirnya bisnis ponsel Nokia diakuisisi oleh
Microsoft.
Sony dan Samsung dalam pertimbangan untuk meluncurkan ponsel
Windows Phone pada 2014. Dengan ini, pangsa pasar ponsel Windows Phone
diharapkan dapat tumbuh untuk melawan dominasi Google Android dan Apple iOS.
Langkah yang dilakukan Microsoft telah dilakukan sebelumnya
oleh perusahaan pembuat prosesor Intel. Untuk membangun ekosistem komputer
jinjing jenis Ultrabook, Intel dilaporkan memberi bantuan dana 300 juta dollar
AS kepada para pembuat komputer.
Editor: Reza Wahyudi
Posting Komentar